Sabtu, 29 Agustus 2020.
Tahun ini adalah tahun ketiga saya bergabung secara resmi dengan Tim Excellent. Setelah sebelumnya di tahun 2016 saya datang dan bergabung sebagai anak magang.
Sudah lewat tiga hari, dari tanggal yang ditetapkan sebagai hari ulang tahun Excellent. Tapi tidak masalah, yang penting acaranya seruuuuuu….
“Selamat Ulang Tahun Excellent yang ke-9. Semoga semakin maju, jaya dan tumbuh semakin besar kedepannya. Semoga diri pribadi juga bisa memberikan kontribusi yang maksimal ke Excellent. Aamiin…”
Ya, pagi itu masih gelap tapi saya mesti berangkat. Karena kalau telat bakal ditinggal katanya.
Padahal sebelumnya saya pamit pulang dari rumah Boss Q sore, sampai rumah sudah malam. Maklum saya ditunjuk jadi tim seksi konsumsi untuk acara ulang tahun Excellent.
Jadi sebelum sampai rumah dan sesudah sampai rumah pun masih ada yang dicari.
Kebiasaan saya adalah ketika besok ada acara pergi jalan-jalan yang jauh, pasti malamnya susah tidur. Akibatnya gampang masuk angin. Ditambah mesti berangkat pagi buta, berasa uji nyali di jalan.
Eh… ternyata sampai di titik kumpul malah belum pada mandi. Jadi mulur deh waktunya dari yang harusnya jam 06.00 pagi jadi jam berapa ya kemarin? Heheh😜
Untung saya satu mobil sama pak General Manager, duduknya didepan, samping pak kemudi.
Yang jadi pak kemudi siapa? Ya, General Manager saya sendiri☺️
Hari ini seluruh tim Excellent pergi ke kebun Pak Boss di Batujaya, Karawang. Sebelum kesana, kami semua sempat diceritakan soal medan jalan disana. Yang lumayan bikin dagdigdug.
Gimana nggak dagdigdug sebelahnya Sungai Citarum.
Seperti biasa sebelum berangkat, kami semua foto dulu untuk dokumentasi.
Rute perjalanan pertama kami semua adalah ke rumah Pak Amoy. Pak Amoy inilah yang mengurus persawahan dan kebun pisang milik Pak Boss.
Sepanjang perjalanan, saya melihat banyak pemandangan hamparan sawah. Saya jadi rindu naik kereta api.
Sudah masuk wilayah Karawang, saya lihat masih banyak orang yang mencuci pakaian di saluran air atau pinggir kali. Bagi saya itu menarik, tapi sayang kalinya penuh sampah dan warnanya hitam. Ditambah saya sulit memotret. Jadi tidak ada gambarannya disini.
Sampai di rumah Pak Amoy, dikenalkanlah kami semua dengan beliau. Saya kaget mendengar logat bicara beliau.
Bahasanya menggunakan bahasa Betawi ya? Kok bukan Sunda?
Soalnya Bude saya tinggal di Karawang, bahasanya Sunda bener😂
Saya sampai mikir, ini mah di Cikarang kali bukan di Karawang. Ya sudah lah ya, masalah bahasa repot sendiri😁
Di samping rumah Pak Amoy ini ada pohon pete, lagi berbunga, petenya belum ketahuan.
Kalau ini mah sawahnya Pak Boss mesti.
Disana juga ternak domba lho.
Setelah melihat foto ini saya sampai bilang sama diri sendiri, disitu saya bisa ketawa-tawa bahas domba dengan Direktur Utama. Coba kalau di kantor, bahas penawaran jadi keringet dingin. Mungkin suasana juga mempengaruhi.
Selesai melihat sawah dan peternakan domba. Kami semua melanjutkan perjalanan menuju lokasi kebun pisang. Jaraknya dekat, hanya kurang lebih 15 menit dari rumah Pak Amoy. Posisinya mungkin bisa dibilang ada diatas. Jadi kami nanjak naik keatas. Yang ternyata setelah diperhatikan, disana hanya ada 1 atau 2 rumah saja. Masih benar-benar kebon.
Sesampainya disana, kami semua sibuk mempersiapkan barang-barang yang akan digunakan untuk acara ulang tahun Excellent.
Cuaca pagi itu sangat teduh, ditambah rindangnya pohon mangga.
Susunan acaranya sama seperti biasanya. Seperti sambutan dari ketua acara dan lainnya. Semula terlihat biasa saja. Tapi siapa sangka setelah itu justru ada pemanasan dengan goyang kewer-kewer. Berkat kewer-kewer semua terlihat lebih bahagia walaupun ngos-ngosan😂
Acara terus berlanjut dengan beberapa game. Seperti tebak kata dan masukan pensil kedalam botol. Saya ada dikelompok satu. Anggotanya ada sembilan orang.
Game pertama kelompok saya menang juara pertama karena berhasil menebak 22 kata. Di game kedua, kelompok saya juara dua. Karena berhasil memasukan pencil dengan waktu 3 menit. Masih kalah cepat dengan kelompok dua.
Tapi score masih lebih tinggi. Jadi tetap juara. Untuk seksi acara, jangan lupa hadiahnya ya🤭
Setelah game selesai dimainkan, kebetulan mepet dengan acara potong kue, makan siang dan undian doorprize nih. Dari kegiatan acara yang dijalani, yang ditunggu sebenarnya doorprizenya.
Saat pengambilan nomor undian doorprize yang tersisa hanya ada 3 nomor. Saya telat ambil nomor doorprize karena sibuk menyiapkan makan siang tim.
Hanya ada 3 pilihan nomor, saya ambil nomor yang paling besar. Dengan harapan doorprizenya juga dapat yang besar.
Di acara ulang tahun Excellent ini tidak perlu khawatir tidak mendapat doorprize, karena peserta yang hadir semua mendapatkan hadiah. Tinggal untung-untungan nomor undian saja😁
Sambil makan siang, undian pertama dikocok. Doorprizenya 1 set pisau oxone. Feeling saya, saya yang dapat. Ternyata benar, undian pertama itu untuk saya. Dalam hati, “Yah gagal dapat hadiah utama”.
Tapi nggak apa-apa, mungkin karena saya suka potong sayuran jadi saya dapat pisau. Lumayan juga ada 6 macam.
Terima kasih Excellent. Karena pemberian doorprizenya merata keseluruh peserta, saya jadi tidak khawatir kalau saya sebenarnya kurang beruntung disetiap undian.
Saya sudah dapat pisau, berarti saya butuh sesuatu untuk bisa dipotong.
Setelah undian doorprize pertama selesai dan ishoma selesai. Khusus tim Excellent semua mengikuti acara selanjutnya yaitu drama keseharian di Excellent. Masing – masing sudah dibagi berdasarkan pekerjaannya.
Khusus untuk tim saya, karena gabungan antara tim sales dan accounting jadi kami membawakan drama tentang bagaimana kami berkomunikasi setiap hari dengan para klien maupun calon klien. Dari mulai kirim penawaran hingga soal penagihan invoice.
Hari sudah makin sore, waktunya kami semua keliling kebun pisang sambil petik terong dan labu air. Ini bertama kalinya saya memetik terong dan labu air.
Dibawah terik matahari sore, memetik terong ternyata membuat tangan saya gatal karena bulu-bulu halus di daun terong menempel pindah ke tangan. Terong yang siap panen dapat ditentukan dari ukurannya yang tidak terlalu kecil.
Panen terong mesti tundukan kepala, karena pohonnya kecil dan biasanya terongnya ngumpet. Kadang saya mesti teriak-teriak mengarahkan teman saya, bahwa pohom terong di depannya itu ada terong besar yang ngumpet.
Sambil bergurau, “Ini mama gua kalo dibawain terong segini seneng kaga ya?”
“Siap-siap seminggu ke depan lauknya terong”
Kalau saya memang suka nyetok terong di kulkas. Selain awet, terong dikecapin itu ternyata enak. Lebih enak dari di balado. Apalagi kalau ditepungin, rasanya sama seperti jamur tiram.
Jadi bisa diseling tuh, hari ini di balado, besok dikecapin, besoknya lagi ditepungin hihihi😁
Berbeda dengan terong, labu air ini tumbuh sama seperti semangka, tergeletak di tanah. Labu air yang siap panen justru yang ukurannya tidak terlalu besar. Labu air yang terlalu besar biasanya sudah tua, bijinya sudah mengeras. Dan bisa dijadikan bibit kembali. Karena labu air yang terlalu tua ketika dimasak dan dimakan pun rasanya keras dan ketika bijinya dikunyah itu rasanya ngeres dilidah walaupun tidak pahit.
Hari semakin sore dan semakin mendekati penghujung acara. Saya sudah dapat banyak terong. Sudah penuh dua kantong plastik hitam. Belum lagi bawa labu airnya dua buah. Ditambah 1 buah semangka yang baru dipetik dari kebun sebelah sebagai tambahan hadiah dari acara ulang tahun Excellent.
Tinggal acara undian terakhir grandprizenya nih, waktu ini yang ditunggu-tunggu semua peserta yang belum dapat undian. Kalau saya si sudah, jadi cuma ikut tepuk tangan saja sambil ketawa-tawa.
Karena keseruan itu sampai akhirnya tidak terasa bahwa hari sudah semakin gelap. Kami baru pulang dari sana selepas maghrib, belum lagi menempuh perjalanan sampai rumah Boss Q sekitar 1,5 jam. Ditambah 1 jam perjalanan dari rumah Boss Q untuk sampai ke rumah saya.
Waktu turun dari mobil, rasanya sudah tidak karuan. Sepertinya saya masuk angin. Tapi alhamdulillah sampai di rumah dengan selamat dan bisa bagi-bagi terong besok paginya ke ibu-ibu senam depan rumah.