Selama masa karantina di rumah masing-masing, saya jadi sering bolak-balik buka kulkas. Sedangkan didalam kulkas hanya ada bahan mentah yang belum diolah. Maka mesti digunakan kreativitas untuk mengolah bahan mentah tersebut menjadi makanan yang enak.
Untungnya Ayah saya setiap pulang kerja selalu dengan bawa-bawaan seperti pisang uli, pisang nangka, ubi ungu dan singkong. Karena memang beliau bekerja di pabrik sebagai operator, jadi tidak ada WFH. Dan kebetulan juga karena beliau bekerja di Bogor untuk mendapatkan pisang, ubi dan singkong bisa lebih murah dan lebih mudah ditemui.
Saya itu suka nyemil dan suka lihat video tutorial masak. Jadi kalau ada bahan masakan yang belum diolah suka gemes mau eksperimen dan acak-acak dapur.
Karena bahan masakan yang saya punya hanya 1 kg singkong, margarin dan gula jawa, yang ada dipikiran saya “Wah berarti bisa dibuat combro dan misro nih”.
Maka saya meminta Ibu saya untuk membeli beberapa bahan tambahan, seperti kelapa parut, oncom, cabai dan bawang.
Cara membuatnya sebagai berikut :
1. Kupas singkong, lalu cuci dan bersihkan. Kemudian parut singkong tersebut.
2. Kemudian peras singkong yang sudah diparut. Agar tidak terlalu lembek dan agar mudah dibentuk nantinya.
Disini saya baru tahu, kalau air perasan singkong parut tersebut adalah sagu atau tepung tapioka yang biasa digunakan untuk membuat cilok.
Air perasan tersebut bisa diendapkan terlebih dahulu. Kemudian dibuang sisa air diatasnya. Dijemur dan jika sudah kering bisa diayak untuk mendapatkan tepung tapiokanya.
Hati-hati juga dalam mengolah dan mengonsumsi singkong. Karena singkong mengandung sianida yang dapat membahayakan tubuh kita. Pada umumnya singkong aman dikonsumsi selama cara mengolah dan memasaknya benar, serta dikonsumsi dalam porsi yang wajar.
Untuk menghindari adanya zat sianida, mengupas kulit singkong harus dengan cara yang benar. Karena kulit singkong mengandung zat sianida paling tinggi. Rendam singkong setidaknya dua hari sebelum dimasak. Dan pastikan memasaknya dengan benar sampai matang.
Saya sempat bertanya dengan Ibu saya, “Bagaimana cara mengetahui adanya sianida didalam singkong?”
Jawab Ibu saya, “Ya kalau singkong rasanya pahit jangan dimakan.”
Saya tanya lagi, “Emang kenapa Bu?”
Ibu saya jawab lagi, “Ya emang udah tau dari kecil, kalo singkong pahit ya jangan dimakan. Berarti singkongnya beracun”.
Mungkin bisa diantisipasi dengan “Singkong Pahit” tersebut, untuk mengetahui adanya racun sianida hehehe….
Langkah selanjutnya
3. Singkong parut yang sudah diperas tadi dicampur dengan kelapa parut. Diaduk rata menggunakan tangan saja.
4. Tambahkan margarin 1 sendok makan, dan garam 1 sendok teh penuh. Kalau memang suka asin, bisa ditambah lagi garamnya sesuai selera.
5. Jika sudah diaduk rata, bisa dibentuk dan diisi sesuai dengan namanya. Kalau isi gula jawa namanya “misro” kalau isi oncom namanya “combro”.
Dari bentuk dapat dibedakan, kalau bulat itu isi gula jawa namanya “misro”. Kalau bentuknya lonjong, itu isi oncom namanya “combro”.
6. Jika sudah selesai dibentuk. Bisa langsung digoreng. Untuk minyaknya jangan terlalu panas, supaya tidak gosong diluar tapi belum matang didalam.
7. Goreng hingga kecoklatan.
Jika sudah matang, tiriskan terlebih dahulu agar minyaknya turun. Kemudian bisa langsung disantap bersama keluarga.