Investasi Modal Sayang

Mewabahnya Virus Corona tidak hanya berdampak pada investasi saham yang saya punya, tetapi berdampak juga pada investasi hewan ternak yang saya jalani saat ini.

Berawal dari tragedi kecelakaan yang dialami pacar saya, mengharuskan dia resign dari pekerjaannya di Bekasi dan pulang ke kampung halamannya di Klaten.

Tidak banyak kegiatan yang dia lakukan selain dari membantu mengurus usaha orang tuanya dan melakukan beberapa pekerjaan rumah yang biasanya dilakukan oleh adik perempuannya. Karena saat ini kedua adik perempuannya sudah ada yang menikah dan merantau di Jakarta. Artinya sudah tidak ada yang bisa membantu, kecuali pacar saya sendiri yang membereskan rumah.

Tiga bulan pertama, pekerjaannya masih belum jelas. Luntang-lantung kesana kemari. Hanya mengandalkan keahliannya menjual beberapa sparepart motor tua, karena memang hobinya yang suka mengoleksi motor tua. Dan tentunya dengan bantuan jaringan temannya dibeberapa daerah, dia bisa menghasilkan uang.

Tapi karena usianya yang semakin bertambah juga, jika hanya mengandalkan pendapatan dari kegiatan itu menurut saya tidak akan tercapai niat baiknya dia untuk mengajak saya ke jenjang yang lebih serius. Karena tidak menutup kemungkinan, restu orang tua akan berubah hanya karena status pekerjaan dan pendapatan yang dihasilkan. Walaupun untuk urusan rezeki, Allah sudah mengaturnya.

Akhirnya dicari usaha apa yang bisa dijalani dengan memanfaatkan beberapa aset orang tuanya. Seperti lahan rumah yang luas, kebun bambu yang rimbun dan kebun lainnya yang dia punya.

Saya berpikir selama ini dia hanya mengandalkan sapi nya untuk meyakinkan saya bahwa dia punya modal banyak. Tapi ibu saya bilang, “Kalau dia belum punya 1000 sapi, jangan harap dapat restu”.

Saya kan tidak mungkin menyampaikan itu ke dia.

Saya suruh dia belajar budidaya ikan lele. Dia mau belajar, dia juga mau prakteknya. Dia tau butuh banyak modal. Saya suruh dia belajar ikan lele, karena melihat ayah saya yang biasa pelihara ikan dengan mudah dan cepat besar. Jadi pikir saya, siapa tahu dia bisa dapat untung banyak dan punya kegiatan. Jadi nggak nganggur-nganggur amat😁

Dia belajar bagaimana membuat kolam, air yang bagus untuk ikan lele, pakannya, semuanya dia pelajari termasuk adanya racun yang mungkin dirasakan ikan lele.

Awal pembelian 1000 ekor. Tambah 1500 ekor. Jadi punya 2500 ekor ikan lele.

Untuk pemasarannya dia sudah punya chanel. Jadi tidak perlu khawatir. Niatnya keuntungan penjualan ikan lele itu akan diputar untuk tambahan modal pembelian anak sapi.

Termasuk saya, saat ini ikut membantunya menyisihkan uang untuk usahanya itu. Dan in shaa Allah di akhir Juni nanti akan membeli 1 lagi anak sapi.

Tapi karena saat ini banyak yang mewabah Virus Corona, untuk pakan sapi itu ikut berimbas. Biasanya dengan uang Rp35.000 sudah dapat segelundungan, bisa untuk pakan empat sapi dalam sehari. Bisa juga diberi pakan jerami, padi-padi sisa hasil panen itu. Kalau jerami itu gratis, kita sendiri yang babatin. Tapi harus nunggu orang yang punya sawah selesai panen😂

Sebulan lalu, sapi yang dibeli pertama kali, paling besar sendiri, tidak mau makan. Karena lidahnya sariawan. Badannya kurus. Saya sendiri jadi khawatir. Kalau mati, bisa rugi saya. Harusnya kalau dijual dengan ukuran sekarang bisa dapat Rp12.000.000. Kalau mati, rugi Rp12.000.000, walaupun modal awalnya Rp7.000.000.

Akhirnya dipanggil lah dokter hewan ke rumahnya. Gratis. Disuntik pantatnya 3x. Sembuh. Mau makan lagi.

Tapi kekhawatiran yang dialami saat ini bukan sariawannya sapi. Justru pakan sapinya. Virus Corona itu buat orang jadi mengambil kesempatan untuk menaikan harga-harga yang tidak ada semestinya. Saat ini si sapi diberi pakan rumput-rumput liar yang ada di kebun doi.

Sambil paralel dia tanam rumput kolonjono. Supaya lebih hemat. Dan tetap dapat untung.

Jadi tujuan investasi bantu pacar itu, supaya dia lebih banyak kegiatan, modal yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Dan pastinya karena modal sayang, jadi biaya pakan sapi tuh tidak terhitung🤣

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *