Sarapan Mie Goreng Bersama Ayam

Pagi itu sekitar jam 09.00. Saya keluar hotel mencari tempat makan untuk sarapan. Mengingat sekitar jam 01.00 pagi saya terbangun, karena kepanasan dan kerongkongan saya kering dan kebetulan minuman gratis yang disediakan hotel juga sudah habis saya minum sejak pertama kali datang. Alhasil pagi ini saya mesti mencari air mineral untuk menghilangkan haus yang luar biasa.

Saya baru tahu kalau hotel tempat saya menginap ternyata tetanggaan dengan 7 Eleven dan KK Mart. Akhirnya saya mengunjungi salah satu toko tersebut. Saya pilih KK Mart. Kalau 7 Eleven kan juga ada di Indonesia.

KK Mart, mirip seperti Alfamart atau Indomaret yang ada di Indonesia. Selama disana kasir yang saya temui adalah orang India. Mereka berbicara dengan bahasa Inggris. Walaupun kita ajak ngobrol dengan bahasa Melayu mereka tetap tidak mengerti dan terus berbicara bahasa Inggris.

Ketika melihat botol berisi air mineral saya merasa terselamatkan. Karena kehausan semalam itu. Tidur pun jadi tak nyenyak. Makanya sekarang saya langsung ambil dua botol air mineral ukuran 1 Liter dan beberapa snack untuk camilan mengganjal perut sebelum nantinya sarapan.

Karena ini masih jam 09.00, belum banyak yang beraktivitas. Mobil yang lewat pun bisa dihitung jumlahnya. Tidak macet. Semua tertib. Kalau melanggar aturan disini, rasanya sangat malu. Karena disini saya tidak menyewa kendaraan apapun. Kemana-mana harus jalan kaki dan naik kendaraan umum. Urusan menyebrang jalan pun harus tetap tertib mengikuti aturan disini. Semisal harus lewat zebra cross.

Walaupun jarak mobil dengan kita yang akan menyebrang masih jauh. Kalau menyebrang bukan pada tempatnya. Dengan sendirinya akan merasa malu.

Sudah diganjal biskuit dan air, perut saya belum mau kenyang kalau belum makan karbohidrat.

Akhirnya saya mencari restaurant terdekat. Saya ingat rekan kerja saya yang sebelumnya lebih dulu ke KL. Dia sarapan masakan india. Saya jadi penasaran. Akhirnya saya cari di google maps untuk lokasinya.

Pertama saya kesasar. Malah masuk ke area apartemen. Karena salah membaca arah. Akhirnya saya kembali ke titik awal. Coba jalan lagi. Ketemu. Di jalan Tengkat Tong Shin. Nama tempat makannya Tg’s Nasi Kandar.

Ternyata disekitar sini banyak rumah makan. Banyak restaurant. Ada masakan Thailand, China, dan India.

Saya pilih India. Selain halal. Saya juga penasaran dengan roti canai. Awalnya.

Tapi saat saya masuk ke restaurant, saya melihat cheff nya sedang pukul-pukul adonan roti dengan tangan telanjang. Walaupun sama dengan pedagang martabak telur di Indonesia. Entah kenapa ketika melihat proses di tempat makan ini saya jadi memilih lebih baik makan yang lain hehehe?

Takut nggak kenyang. Alasan lain memilih restaurant masakan India, karena saya suka nonton sinetron India. Dan diberbagai tayangan tersebut memperlihatkan masakan India yang penuh dengan
rempah-rempah.

Banyak juga yang bilang kalau masakan India kurang cocok untuk lidah orang Indonesia. Nah, jadi saat ini saya berkesempatan untuk coba masakan itu. Ingin membuktikan benar atau tidak.

Pertama saya ambil tempat makan yang di dalam. Pelayan menghampiri saya dan memberikan list menu. Dia berbicara menggunakan bahasa Melayu, namun logatnya cepat.

Ketika melihat list menu, saya kaget dan tertawa melihat nama menu makananannya. Namanya unik “Goreng Bersama Kambing”

Jadi kalau kamu pilih nasi, jadinya “Nasi Goreng Bersama Kambing”.

Coba kalau ada yang tanya, “pagi ini sarapan apa?”

Lalu dijawab, “Sarapan Nasi Goreng Bersama Kambing”.

Kan aneh?

Tapi yasudahlah, saya lapar langsung pesan mie goreng bersama ayam dan teh tarik.

Makanannya masih lama, teh tariknya sudah diantar. Saat saya coba. Memang beda rasanya. Yang ini lebih berasa teh dan susunya. Warnanya juga oren. Dan saya sempat uring-uringan karena minum saya keburu habis, makanannya belum juga sampai di meja saya.

15 menit kemudian, makanan saya sampai.

Saya cicipi, rasanya biasa saja. Tapi sedikit aneh. Ada bau udang atau seafood. Padahal saya pesan mie goreng bersama ayam, bukan bersana udang atau cumi?

Porsinya banyak. Satu porsi mie goreng dihargai RM8.50. Sedangkan teh tariknya RM2.40. Ini termasuk murah. Ketimbang beli kebab di KL Sentral.

Porsinya juga banyak.

Disini, setiap meja makan tidak disediakan tissue. Jadi kalau bisa bawa tissue sendiri.

Saya mulai memakannya. Ketika hampir setangah habis saya merasa ada bau-bau aneh saat mengunyah makanan. Saya pikir ini normal. Akhirnya saya lanjutnya.

Di suapan berikutnya, saya lihat ada daun seperti daun kemangi yang kering. Saya pikir, pasti ini yang tadi saya makan kemudian muncul bau-bau rempah.

Saya searching. Itu adalah daun kari atau daun salam koja.

Biasanya digunakan untuk memasak daging kambing dan ayam. Agar tidak terlalu bau amis.

Seporsi ini pun, untuk daging ayamnya tidak tanggung-tanggung. Besar dan banyak dagingnya. Dagingnya juga tidak keras atau alot. Semua empuk dan pas. Walaupun gara-gara daun kari, kenikmatan saya saat makan itu berkurang.

Tapi setidaknya makanan ini cocok untuk mengisi perut sebelum jalan-jalan ke Batu Caves.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *