Si Bungsu Tumbuh Saat Kita Dewasa

Sudah tiga hari terakhir saya merasakan nyerinya sakit gigi hingga nyeri sampai ke telinga. Ini pertama kalinya.

Sakit gigi ini diakibatkan bukan karena berlebihan makan yang manis-manis kemudian jarang sikat gigi sehingga menimbulkan gigi berlubang dan infeksi akibat menyimpan banyak bakteri.

Sakit gigi yang saya alami adalah karena tumbuhnya gigi geraham belakang atau biasa disebut dengan gigi bungsu.

Saya baru paham bahwa kalimat “Lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati” itu adalah bohong. Kalau saya, nggak pilih dua-duanya.

Sama-sama nyakitin.

Terlebih lagi kalau sakit gigi kemudian ada suara kebisingan rasanya ingin marah-marah saja tapi sulit berbicara. Kan kesel.

Gigi bungsu adalah gigi terakhir yang biasa tumbuh saat kita dewasa, kisaran umur 9-24 tahun. Makanya diusia saya yang ke 19 tahun ini baru tumbuh lagi, menyempurnakan jumlah gigi orang dewasa. Yaitu 32 gigi.

Gejala yang biasanya dialami adalah gusi tempat tumbuhnya gigi membengkak, rasa nyeri dibagian rahang, bahkan bisa sampai demam. Seperti yang saya alami akhir-akhir ini.

Ibu saya membawa saya berobat ke dokter spesialis gigi. Dokter bilang itu normal, saya hanya disarankan minum obat paracetamol sebagai pereda nyeri dan penurun suhu badan yang panas.

Terbayang jika dulu selagi masih bayi, saat tumbuh gigi hanya bisa menangis karena diusia sekarang pun jika dirasakan memang sakit.

Orang-orang disekitar bilang coba kumur-kumur pakai air garam. Itu tidak mempan untuk saya.

Coba ditempel daun jambu biji, siapa tahu ulatnya keluar.

Lah wong saya sakit gara-gara tumbuh gigi bukan karena jorok jarang sikat gigi?

Berbagai saran diusulkan. Tetap saja rasanya nyeri, jika efek obat sudah mulai menghilang.

Napsu makan saya ikut menghilang sementara ini, walau banyak yang tidak percaya.

Untunglah ibu saya baik. Kalau anak sakit tidak cocok masakan rumah, ibu siap membeli makanan di luar, apapun yang anaknya minta. Supaya perutnya terisi.

Padahal yang saya rasa, sama saja. Tidak enak.

Seingin apapun makan ini itu, jika sedang sakit rasa enak makanan tidak seenak saat menyantap di waktu sehat.

Itu salah satu nikmat sehat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *